Berkat Ikan Tenggiri, Polisi Sukses Gulung Kawanan Bajak Laut di Pantai Timur Jambi

    Berkat Ikan Tenggiri, Polisi Sukses Gulung Kawanan Bajak Laut di Pantai Timur Jambi
    indonesiasatu group

    JAMBI - Jajaran Ditpolairud Polda Jambi bersinergi dengan Polres Tanjungjabung Timur, berhasil menggulung enam orang kawanan perompak yang semenjak tiga pekan terakhir beraksi dan meresahkan para nelayan di perairan pantai timur Jambi.

    Menariknya, sukses penangkapan kawanan perompak yang menggasak kapal nelayan KM Naga Mas pada 23 Agustus 2022, berkat ikan tenggiri hasil tangkapan nelayan diambil perompak.

    Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan mengamini hal itu kepada wartawan saat ekspose hasil penangkapan kawanan perompak di Pos Polairud Tanjungjabung Timur, Selasa (13/9).

    Menurutnya, selain kerja keras dengan menggunakan scientific crime, sukses penangkapan terbantu berkat ikan tenggiri yang dilego kawanan kepada warga di pesisir timur.

    “Yah, salah satunya terbantu dari ikan tenggiri yang dijual kawanan kepada warga. Dari pelacakan anggota akhirnya berhasil mengindikasi penjualnya adalah dari salah seorang dari kawanan yang merompak nelayan dari KM Naga Mas, ” kata Michael.

    Sementara itu Kapolres Tanjungjabung Timur AKB Andi M Ichsan yang mendampingi Michael Mumbunan saat jumpa wartawan menyebutkan, pengungkapan kasus berawal dari laporan kelima nelayan korban kepada Polres Tanjungjabung Timur 25 Agustus 2022.

    Kelima korban adalah Taufik Hidayat (nahkoda) dan empat ABK KM Naga Mas yakni  Rio Oktaviansyah, Junaidi, Husin Hasan dan Supardi. us

    Para korban yang menggunakan KM Naga Mas untuk mencari ikan, melaporkan mereka dirompak pada Selasa dini hari (23/8), saat istirahat setelah membentangkan jaring tangkap. Kapal mereka dinaiki diam-diam oleh lima lelaki bertopeng sekitar pukul 03.30 WIB.

    Menggunakan senjata sebentuk parang, para perompak mengancam akan menebas kepala mereka jika ada yang tidak menurut atau melawan. Di bawah ancaman sajam, para korban dipaksa seorang pelaku untuk menyerahkan pesawat handphone yang dimilki.

    Tidak hanya itu, setelah nahkoda dan empat ABK KM Naga Mas tidak berdaya, empat anggota kawanan perompak kemudian bekerja mempreteli peralatan kapal. Bernilai sekitar Rp15 Juta, peralatan kapal yang diambil antara lain radio kapal, alat GPS, dinamo cas, cell tenaga surya, aki kapal,   otomad starter, pompa celup, dokumen kapal dan puluhan meter tali kapal.

    Termasuk tiga ekor ikan tenggiri berikut cox penyimpannnya, juga digasak perompak yang sekitar pukul 05.00 subuh kabur dari KM Nagas Mas. Karena cuaca masih gelap, para korban tidak bisa mengidentifikasi dua unit kapal pompong yang digunakan kawan perompak.

    Lantaran mesin kapal dilumpuhkan, kelima korban hanya bisa pasrah dan terombang-ambing sampai datang pertolongan dari kapal nelayan yang melintas Rabu pagi.

    “Berkat sinergi kita dengan tim Sapolair Polres Tanjungjabung Timur, para perompak, termasuk penadah hasil rompaknnya, berhasil kita bekuk di sejumlah lokasi dan waktu berbeda. Masih di wilayah Tanjungjabung Timur, ” timpal Dirpolda Airud Michael Mumbunan.

    Dari pemeriksaan terungkap kelima tersangka tercatat sebagai warga Kecamatan Kuala Jambi, Tanjungjabung Timur. Mereka adalah

    Sam, 49 tahun, Mar, 42 tahun, HAS, 36 tahun, BAD, 31 tahun, JN 24 tahun. Dan Ros, 41 tahun, warga Kecamatan Nipah Panjang yang telribat sebagai penadah barang hasil rompakan.

    Dari hasil pemeriksaan sementara, penyidik menduga aksi yang dilakukan kawanan perompak akibat faktor desakan ekonomi.

    “Masih kita dalami. Diduga akibat desakan ekonomi, dan ada pihak yang memesan beberapa barang yang mereka gasak dari KM Nagas Mas, ” sebut Michael.(UTI)

    ditpolairud polda jambi kombes pol michael mumbunan perompak pesisir timur jambi
    solmi

    solmi

    Artikel Sebelumnya

    Alumni SIP Angkatan 50 Resimen WSA Berbagi...

    Artikel Berikutnya

    Truk Batubara ke Pelabuhan Talang Duku Diblokir,...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang
    Hendri Kampai: Bertani Itu Merugi! Jeritan Petani yang Terabaikan

    Tags